Jumat, 28 Juni 2013

FANFICTION | Life... or Love? | Chap 1


Tittle : Life... or Love?

Author : Rita

Genre : (Temukan Sendiri)

Typo : Chapter

Cast :-
-          Park Young Ra (OC)
-          Lee Chan Hee a.k.a Chunji [Teen Top]
-          Jo Young Min [Boyfriend]
-          Ahn Daniel a.k.a Niel [Teen Top]
-          Others


 Anyeoong haseyo~~ *bow* Author comeback dengan bawa FF baru :3 . Rencaanya pegen OneShoot, tapi malah kebablasan --lagi. -_- ya sudahlah~ ini FF ter'inspirasi karena kehidupan Author sendiri XD~. Jadi yaa~ intinya sama, mungkin cuman alurnya yang beda. :) Semoga kalian suka, chingu-deull~~ :)Happy Reading~~ ^^




Author POV

“Aku benar-benar mencintaimu!!!”

“Selalu? Itu yang selalu kau ucapkan! Tapi mana buktinya?!!!! Kau selalu bermain dengan beberapa yeoja saat kau jauh dariku!!! Aku tidak kuat!! Aku tidak kuat Youngmin-a!!”

“Lalu apa maumu?!” ”Aku ingin kita akhiri hubungan ini! SEKARANG!!!”

.
.
.
.
ooooOOOoooo ~

Kriiiiiiiing~~ Kriiiiiiing~~ Krriiiii--- Clik~!

Sebuah alarm berbunyi. Menandakan hari sudah pagi. Dan seseorang mematikannya. Tentu saja itu pemiliknya. Orang itu mematikan alarm sebelum membuka matanya. Terlihat jelas nampak muka kusam yang terpancar dari wajah –biasa orang bilang- cantik. Mungkin iya, rambutnya yang panjang sepunggung, dan poni rata. Memancarkan buka baby face. Apalagi pipi yang sedikit chibi. Siapapun yang melihatnya pasti akan gemas, dan rasanya ingin mencubit pipi itu.

Ia mencoba mengangkat tubuhnya. Rambutnya yang terurai ikut terangkat saat ia bangun. Dan rambut itu masih terlihat acak-acakkan. Dia belum sepenuhnya sadar. Matanya masih tertutup, dan badannya masih menyeimbangkan tubunya yang dirasa pusing. Telapak tangannya menyentuh dahi. Ia memijit perlahan kepalanya. Setidaknya, pusing itu sedikit hilang. Matanya perlahan-lahan terbuka, dan tertutp lagi. tapi ia mencoba untuk terbuka sepenuhnya. Pandangannya masih agak kabur. Dan.. mata itu sedikit agak bengkak.

Yeoja yang biasa dipanggil YoungRa ini, mengambil kaca kecil yang ada di meja keci disamping tempat tidurnya. Dan melihat matanya. ”Aiish~ mataku! Humph.. “ gumamnya lalu memanyunkan bibirnya. Ya, mata dia sedikit membesar. Bengkak. Dia sebenarnya sudah biasa dengan mata seperti ini, hanya saja.. terlalu sering. Karena kebiasaannya yang selalu mengeluarkan air mata. Tidak ada masalahpun selalu mengeluarkan air mata. Hanya karena.. kenangan itu. Dia orangnya terlalu tertutup. Tidak pernah menceritakan masalahnya ini. Mungkin ada seseorang yang tau. Itu adalah temannya semasa SMP. Sekarang mereka tidak mungkin bertemu. Karena sekolah mereka-pun terpisah.

Youngra baru memasuki sekolah Kirint Art School. Baru saja.. hanya baru seminggu. Sedangkan temannya, YuRa, bersekolah di School Of Performing Art Seoul. Sekolah yang cukup bagus. Sekolah Youngra termasuk sekolah seni mayoritas. Itulah mengapa ia memilih disini. Hobby-nya dance, bernyanyi, bermain musik, dan sesuatu yang ada hubungannya dengan itu. Susah baginya untuk berbaur dengan teman baru. Karena ia orangnya penutup. Tidak terlalu penutup, sebenarnya dia cukup menarik dan menyenangkan. Hanya saja, ada sesuatu yang mengganjalnya bila bersama dengan teman baru.

Kini ia sudah siap untuk berangkat sekolah tentunya. Bajunya sudah rapi, bahkan rambutnya ia tata sebaik mungkin. Roknya berwarna biru gelap yang hanya selutut, baju yang dibiarkan keluar dan memakai dasi yang sewarna dengan roknya. Kaos kaki putih panjang yang menutupi kakinya hingga ke lutut. Baju yang sangat cocok untuknya. Karena selain bajunya rapih, dia juga terlihat begitu cantik. Bentuk badannya yang sedikit membentuk itu mendukung. Dan ransel yang ada di belakang punggungnya.

Youngra pergi bersama oppa-nya, Niel. Namja yang memiliki bibir seksi, dan tak lewat dari kata tampan. Niel sendiri sudah kuliah di salah satu Universitas, Seoul. Namja ini sangatlah pintar. Sama seperti Youngra. Mereka hidup dikeluarga  yang sederhana, damai dan tentram. Appa Youngra bekerja sebagai salah satu karyawan perkantoran. Sedangkan Eomma-nya seorang yang bekerja di laundry. Bahkan, pekerjaan rumah pun harus Youngra yang mengerjakan. Bukankah itu pekerjaan perempuan? Tentu saja iya. Youngra sangat senang bila pekerjaan rumah itu diberikan kepadanya. Setidaknya meringankan beban Eomma-nya. Dan kalau masalah namja? Jangan heran bila yeoja ini selalu marah atau cuek saat ditanyakan hal seperti ini. Tidak ada yang pernah berani menanyakan itu kepadanya. Mungkin dia akan menjawab “Tidak penting!”, hanya seperti itu.

“Anyeong, Youngra. Ku rasa ada namja kelas atas yang mencarimu tadi.” Suara seorang yeoja yang sedang duduk di kelas bersama temannya, menyapa Youngra yang baru datang. Tentu saja itu teman baru Youngra.

“Umh~” gumam Youngra. Sekaligus jawaban. Youngra menggeser tempat duduknya yang ada di tengah-tengah, dan duduk santai di kursi itu. Teman yang tadi menyapa, duduk didepannya.

“Yak~ apa kau tidak senang? Kau tau siapa yang mengincarmu? Dia Chunji sunbae! Kau harusnya bersyukur~” oceh temannya itu, Hyuna. Youngra hanya menatap heran ke Hyuna yang ada didepannya.

“Siapa dia?” tanya Youngra tenang. Hyuna seketika membulatkan matanya.

“Mwo?! Kau tidak tau siapa dia?! Semua orang disini juga tau siapa dia, Youngra-ya!” ucap Hyuna yang sedikit terkejut.

“Tidak semua. Aku tidak mengenalnya.” Jawab Youngra dengan tenangnya –lagi. Yeoja itu mengeluarkan sebuah buku paket pelajaran dari tasnya yang ada diatas meja. Dan membuka buku itu, untuk membaca-baca sebentar.

“Oh my~!! Come on Youngra! Sampai kapan kau akan diam saat membahas seorang namja?” tanya Hyuna lagi. Sepetinya yeoja ini tidak akan berhenti mengomel. Teman baru Youngra ini memang terkenal lebay, alay, dan selalu tergila-gila bila ada namja yang tampan. Tapi dibalik sifatnya itu, ia juga memiliki sifat yang peduli dan hangat. Walaupun tidak terlalu akrab dengan Youngra.

Youngra menutup bukunya, dan menatap tajam Hyuna. “Itu tidak penting untuk dibahas.”

“Haah~ sudah kuduga kau akan bicara seperti itu.” Nampaknya Hyuna mengeluh. Ia menepuk jidadnya.

“Omo! Omo!!!! Youngra lihat itu!” seketika muka Hyuna menjadi merah dan ceria. Saat melihat seorang namja yang berdiri dihadapan kelas mereka. Seperti mencari-cari seseorang. Youngra melihat apa yang ditunjuk oleh Hyuna.

“Nugu?” tanya Youngra sambil mengangkat sebelah alisnya. Nampaknya Youngra melihat namja itu biasa-biasa saja. Tapi tidak dengan yeoja yang lain. Mereka malah menghabiskan suara mereka untuk berteriak memanggil namja itu.

“Oppa~ orangnya disini!” suara manja Hyuna keluar. Sambil menunjuk ke Youngra. Yang ditunjuk malah masih diam. Namja itu menghadap ke yeoja yang dicarinya, pandangan mereka bertemu. Tanpa basa basi, namja itu menghampiri Youngra.

“Siapa dia, Hyunaaa?!” geram Youngra yang melihat Hyuna hendak meninggalkannya. Tapi nihil, namja jangkung itu sudah dihadapannya.

“Anyeong.” sapa namja itu. Youngra mencoba tersenyum. Dan menjawab dengan datar, “Nado anyeong.”

“Aku Lee Chan Hee, kau bisa panggil aku Chunji. Dan aku sunbaemu, setahun diatasmu.” Ucap namja yang bernama Chunji itu sembari duduk didepan Youngra.

“Oh. Aku Young Ra, Park Youngra.” Jawab Youngra yang terlihat biasa saja. Sedangkan yang sedang menonton mereka terkadang berbisik-bisik tidak suka, atau juga kadang malah bersiul, menyoraki keduanya. Tapi nampaknya kedua orang itu tidak peduli.  Youngra pun sudah merasa bosa, ia membuka bukunya lagi, dan menutupi mukanya, kini bukan buku pelajaran, melainkan novel. Sehingga Chunji tidak melihat. Namja itu tersenyum, dia sudah tau kalau yeoja ini anti (?) dengan namja. Tapi dia tidak tahu apa alasannya. Mungkin.. karena itu ia pingin tau. Dan karena itu.. namja ini ingin mengenal yeoja dihadapannya lebih.. jauh.

“Yak, bagaimana kalau baca bukunya di taman saja? Mungkin sedikit menyenangkan.” Tawar Chunji. Youngra tidak menghiraukannya. Dia terus menutupi mukanya dengan Novel itu.

Sreeet~.

Dengan cepat, Chunji mengambil novel itu. Sedikit dengan senyum jailnya. Rupanya namja ini benar-benar ingin mengenal Youngra.

“Yak! Kembalikan novelku!” teriak Youngra. Yeoja itu sudah marah. Novel kesayangannya telah diambil oleh Chunji.

“Tidak segampang itu, Youngra.” Goda Chunji. Namja itu melipat lembaran bukunya, menandai sudah sampai mana yeoja itu membaca. Dan menutup novel itu. ”Yak!” teriak Youngra lagi sambil berdiri. Chunji tersenyum kemenangan. Namja itu juga berdiri, dengan satu tangan mengangkat Novel itu. Sambil melangkah mundur perlahan, ia menghadapkan novel itu di depan mukanya.

“Ambil ini kalau kau mau.” Ucap Chunji sambil terus berjalan mundur. Dan arah jalan itu malah keluar kelas. Bahkan sosok tubuh jangkung itu sudah tidak terlihat dari tempat duduk Youngra. Yeoja imut itu mendengus kesal. Dia sebenarnya tidak ingin mengikuti namja itu, tapi yaa Novelnya berada di tangan namja itu.

“Oh Myyy!!!!”  kesal Youngra. Yeoja itu menggeram. Sambil menggepalkan tangannya, ia berlari kecil mengejar namja itu.

Yeoja itu kehilangan namja yang bernama Chunji. Sesaat ia terpikir perkataan namja tadi.

“Yak. Bagaimana baca novelnya di taman saja?” 

Tanpa ambil pusing, Youngra berlari ke taman belakang sekolah. Ternyata benar saja. Chunji sedang berdiri di depan salah satu kursi panjang sambil mengangkat novelnya. Senyuman kemenangan terpancar di mukanya. Youngra dengan berat hati mendekati namja itu.

“Kembalikan novelku!” tegas Youngra.

“Ternyata kau datang juga ya. Kenapa tidak duduk dulu?” bukannya menjawab, namja itu malah menggoda Youngra lagi. Kini ia duduk di kursi yang panjang itu. Sedangkan Youngra masih berdiri kesal.

“Duduklah dulu..” ucap Chunji ramah, sambil menepukkan tangan kanannya ke kursi agar yeoja itu duduk. Akhirnya Youngra pun menurut.

“Sekarang aku sudah duduk! Kembalikan Novel...” ucap Youngra selagi berusaha mengambil Novel yang ada disebelah tangan  kirinya Chunji. “Ku!” lanjut Yeoja itu sambil memanyunkan bibirnya. Karena tidak berhasil mendapatkan novel itu. Tangan Chunji terlalu panjang. Youngra menaruh kedua tangannya di pangkuannya. Sedangkan mukanya menatap lurus dengan kesal.

“Kau lucu sekali.” Goda Chunji –lagi- dan mencolek pipi tembem (?) milik Youngra. Seketika tatapan tajam muncul dari muka yeoja ini. Tidak terlihat menyeramkan, malah terlihat tambah cantik.

“Haha.. kau ingin menggodaku, atau sedang marah?” tawa  Chunji lepas saat melihat ekspresi itu. Youngra masih diam.

“Jangan sembarang menyentuhku.” Ucap Youngra, datar. Chunji berhenti dari tawanya. Dan kembali serius. Dia selalu mengeluarkan senyumannya.

“Yak. Kenapa kau tidak mau mendekati namja?” tanya Chunji. Youngra tidak menoleh kearahnya. “Kenapa kau tau?!”

“Itu tidak penting. Sekarang ceritakan kepadaku. Kenapa?”

“Kau buka siapa-siapaku. Untuk  apa kau ingin tau masalahku?” jawab Youngra tetap datar. Ia mengambil Novel yang berada di dekatnya. Dan berdiri, berniat meninggalkan namja itu. Tanpa Youngra sadari, tangan kanan Chunji dari tadi sudah menempel di lengan Youngra. Otomatis yeoja itu tidak bisa pergi.

“Lepaskan aku, sunbae.” Protes Youngra yang tangannya ditahan.

“Kalau kau tidak mau mendekati namja, kenapa kau mau mendatangiku? Berarti aku salah satu namja yang beruntung, kan?” ucap Chunji tanpa melepaskan pegangan tangannya. Youngra terdiam. Dia benar-benar terjebak kali ini.
.
.
.
ooooOOOoooo

Youngra POV

Sekolah baru.. tentu saja memiliki teman baru. Dan sekarang.. mungkin aku salah memilih sekolah ini. Lihat saja, bahkan aku di jebak oleh seorang sunbae. Tsk~ sekarang pun, ia berjalan di sampingku. Haah~ jujur.. aku sangat kesal dengannya. Kenapa dia begitu sok mengenal diriku, eoh? Bahkan dia tau masa lalu-ku dengan.... ya dia. Pasti Hyuna telah memberi tau ke namja ini tentang diriku. Hyuna, memang bukan teman dekatku. Tapi kurasa, ia bisa menjaga rahasiaku. Mungkin aku salah mengira dia seperti itu. Kalau dia bisa menjaga rahasiaku, kenapa orang ini bisa tau?!

Aku melirik sekilas ke namja yang sedang disampingku. Kami pulang bersama. Ya hanya jalan kaki. Karena mungkin jarak rumah kami sama-sama tidak jauh dari sekolah. Dia.. namja yang tampan. Semua orang pasti akan bicara seperti itu. Hanya saja..

“Chagia.. apa kita perlu mampir kesalah satu tempat makan dulu?” ucapnya.

“Berhenti memanggilku ‘chagia’. Aku bukan yeojachingumu!” bentakku. Siapa yang tidak kesal? Dia baru berkenalan denganku. Sehari pun belum, dan dia sudah berani memanggilku dengan sebutan itu! Hish~ bahkan dia berkali-kali ingin memegang tanganku. Tentu saja aku menepisnya. Dan aku juga tidak tau kenapa menurutinya untuk pulang bersama. Huwaaa~ Aku tidak mau di jebak oleh namja lagi.

“Wae?” tanyanya polos –tanpa dosa. ”Ish~ jangan mentang-mentang kau sunbae-ku dan merasa dirimu tampan, jadi kau  seenaknya memanggilku dengan sebutan itu!” amarahku sudah tidak terkendali. Aku muak dengan orang ini. Lihat saja, dia bahkan masih tersenyum-senyum.

“Jangan bermain-main denganku!” lanjutku langsung memalingkan muka darinya. Seketika suasana menjadi hening. Dia ataupun aku tidak ada yang mengangkat suara setelah aku berbicara sepeti itu. Apa dia marah? Hah~ aku tidak peduli sekalipun. Itu malah bagus. Apalagi kalau dia sampai menjauhi ku.

“Aku akan pulang duluan. Kau makanlah sendiri. Terimakasih sudah menemaniku pulang.” Ucapku asal. Dan meninggalkan dia. Aku sedikit lega, karena dia tidak mencegahku lagi. Dan aku lari secepat mungkin agar bisa jauh darinya.

Chunji POV

Aku tengah menatap punggung yeoja yang sedang lari meninggalkan ku. Dia,  adik kelasku tentunya. Dan aku rasa, aku menyukainya. Siapa yang tidak menyukai yeoja seperti itu. Mukanya sangat menggemaskan. Sangat cocok dengan mukaku yang tampan-kan? Haha.

“Jangan bermain-main denganku!”

Aku tergiang-giang dengan ucapannya itu. Apa dia menganggapku bermain-main dengannya? Haha.. yeoja itu. Akan ku buktikan kalau aku tidak bermain-main dengannya. Dan kenapa dia tadi bisa bersamaku pulang? Itu rahasia.. haha. Aku hanya sedikit mengancamnya.

Puk~ Seseorang menepuk bahu-ku.

“Hyung.. sedang apa kau diam sendiri di sini?” suara itu muncul. Aku sangat kenal dengan suaranya. Dan aku membalikkan badanku.

“Eum? Anio. Hanya menemani gadis kecil pulang.” Jawabku santai sambil memainkan cincin di jariku.

“Nugu? Kau mendapatkan yeoja lagi? Akh~ kenapa aku selalu telat darimu. Padahal aku lebih tampan darimu.” Aku tersenyum manis saat namja ini mengatakan seperti itu. Dia –Minwoo- sekelas denganku. Hanya saja aku lebih tua beberapa bulan darinya. Dia namja yang tampan. Sama sepertiku. #Oppa, kau PD sekali -_- | Hoii~ memang kenyataan!! Haha | -_- # Bahkan banyak yang bilang kami ini mirip. Apa benar kami mirip? Ckck~ aku saja tidak menyadari itu.

“Hyuuuuuuuung~!!! Kajja kita makan. Kau yang traktir, ne!” suara lain muncul di belakangku. Aku menoleh ke arahnya. Ternyata, Jeongmin dan Ricky. Mereka, ya temanku juga. Kami sering bersama-sama. ”Yak! Itu benar. Lagian dia sudah mendapatkan yeoja baru.” Ucap Minwoo dengan nada kesalnya. Aku hanya tertawa renyah. Seketika Jeongmin dan Ricky membulatkan matanya.

“Mwo?!” teriak Jeongmin.

“Lagi?!” lanjut Ricky.

“Apa itu salah?” aku bertanya balik.

“Tsk~ kau selalu mendahului kami!” jawab Jeongmin, diikuti anggukan dari Minwoo.

“Yaa~ aku sih santai. Lagi pula, masih ada Yooyoung tersayangku!” ucap Ricky dengan lebaynya. Jeongmin hanya berkutik geli.

“Hyung? Kenapa kau tidak berikan saja kepadaku yeoja yang kau dapat sekarang ini?” pertanyaan itu sedikit membuatku terkejut.

“Yak! Sembarangan kau bicara! Dia sudah milikku. Dan kau.. tidak mudah untuk mendekatinya. Aku saja masih berusaha, pabo!” jawabku. Tentu saja aku kesal dengan tawaran Jeongmin. Jeongmin itu terkenal playboy. Tapi dia selalu romantis. Tidak selalu playboy, jika dia memiliki yeoja yang benar-benar ia suka, dia akan tetap setia. Sedangkan yang biasa-biasa saja, akan dia buat happy fun saja. Maka dari itu aku harus menjaga yeoja yang satu ini. Jangan sampai jatuh ke tangan dia. =,=

“Berusaha? Apa maksudmu?” tanya Minwoo dengan selidiknya.

“Ah~ ani ani. Kajja kita makan. Aku akan traktir kalian.” Jawab ku asal. Aku merangkul Ricky, dan membawanya ke tempat makan yang sudah ada di depan kami. Jeongmin dan Minwoo ikut di belakangku.
.
.
.
.

Author POV

BRUK~

Youngra menghempaskan dirinya di kasur sesampai di rumah. Pandangannya menatap langit-langit kamar itu, dan kedua tangannya di rentangkan. Sedangkan kakinya tidak sepenuhnya berada di kasur itu. Masih dengan memakai baju seragam, hanya saja dasinya sudah sedikit longgar. Ia bernapas dengan teratur. Entah apa yang ia pikirkan.

Pikirannya tidak jauh kepada seorang namja itu. Tentu saja, hampir setiap hari ia memikirkannya. Entah kenapa. Tapi memang itu lah yang sering terjadi kepadanya.

“Y....youngmin.” gumamnya pelan. Walau berat mengucapkan kata itu, demi apapun ia berani bersumpah.. kalau dia sangat merindukan sosok itu. Sesaat Youngra memejamkan matanya, timbullah air bening turun dari matanya. Membasahi pipinya yang putih.

Drrt~ drrtt~~ Getarran Handphone’nya membuatnya menghapus air mata itu. Satu pesan telah masuk.

Alis matanya seketika naik sebelah,”Nugu?” tanyanya pada dirinya sendiri. Nomer yang tertera disitu tidak ada namanya.  Klik~ dan dia membuka pesan itu.

From : xxxxxxxxxxxx

Hey~ Temui aku di halaman sekolah. Sekarang!


“Tsk~! Siapa dia?! Berani-beraninya menyuruhku untuk datang! Ha~ aku tidak peduli.” Youngra melemparkan ponselnya ke kasur. Dan berganti pakaian. Tapi, masalah pesan itu ia terus dipikirkan. Tanpa disadari, ia bergegas untuk kesekolah juga. Mungkin.. karena penasaran.

TBC~

Tolong RCL ne :) gomawo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar