Selasa, 23 Juli 2013

FANFICTION | Life... or Love? | Chap 2



Tittle :  Life or..Love?

Author : Rita

Genre : (Temukan Sendiri)

Type : Chapter

Cast :-
-          Park Young Ra (OC)
-          Lee Chan Hee a.k.a Chunji [Teen Top]
-          Jo Young Min [Boyfriend]
-          Ahn Daniel a.k.a Niel [Teen Top]
-          Others

Hyaa~ ini dia. Part 2'nya muncul :D Langsung aja deh~
Cekidot~

Happy Reading Chingu~ :3

.


YoungRa POV

Aku berlari menuju sekolah. Entah kenapa aku sangat penasaran dengan orang yang mengirim pesan itu. Padahal, aku ingin mengabaikan pesan itu. Namun, terasa seperti orang itu menempelkan magnet ke aku, supaya aku mendatanginya. Akh~ apa ini?! Seperti orang babo saja. =.=

Aku terus berlari. Rumahku ke Sekolahku, tidak terlalu jauh, bukan? Dan akhirnya, aku sudah sampai didepan sekolahku ini. Napasku tidak beraturan, tapi aku mencoba untuk menenangkannya. Aku berdiri tepat didepan sekolah. Mataku mencari-cari dimana orang yang mengirim pesan kepadaku. Apa itu penipuan?!

”Aissh! Babo-nya diriku!” gumamku kesal sambil mengacak-ngacak rambutku sendiri. Aku berniat untuk meninggalkan sekolah. Tetapi, suatu pandangan membuatku untuk berhenti.

Dua orang tengah berdiri di samping pohon depan sekolahku. Jaraknya, mungkin cuman delapan meter dari aku. Tapi aku bisa melihat jelas siapa mereka. Ya Tuhan~ kenapa kau mempertemukanku lagi dengannya?! Aku tidak tahan! Apa lagi mereka...

Bibir mereka bersentuhan. Tidak mungkin ketahuan. Karena mereka dibelakang pohon. Tapi aku sangat melihatnya! Sangat jelas! Seketika mataku memerah, jantungku tiba-tiba berhenti. Badanku jadi kaku, tidak bisa digerakan. Apa ini?! Apa ini?!

Tuk~

Seketika pandanganku buram dan gelap. Tidak, aku tidak pingsan. Hanya.. sebuah tangan yang besar menutupi pandanganku. Aku tidak bisa menolak, air mataku sudah jatuh dan membasahi tangan itu. Siapa dia? Aku tidak tau. Tidak ku pikirkan. Tapi perasaankku tidak kunjung tenang. Terasa kakiku melayang, bukan! Tapi orang ini mengangkatku. Aku belum liat jelas siapa dia. Yang jelas, dia menggendongku. Entah kemana.

Author POV

Namja yang bertubuh jangkung itu menggendong Youngra ke dalam sekolah. Dimana di dalam ruangan nari. Ruangan itu tidak di kunci, karena masih ada petugas di sekolah ini. Dan namja itu, menaruh Youngra di tempat duduk ruang itu yang didepannya ada kaca. Perlahan ia membuka tangannya dari mata Youngra. Mata yeoja itu benar-benar basah dan masih tertutup. Tapi perlahan, mata itu terbuka. Menampakkan bengkak –lagi- kepada yang sangat lucu itu.

“Jadi... itu yang membuatmu menjauhi namja?” namja yang tak lain Chunji angkat bicara. Dan melihat Youngra dari pantulan kaca. Sedangkan youngra, menatap kebawah dengan  tatapan kosong. Matanya benar-benar bengkak.

“A..apa kau.. yang mengirim pesan.. kepadaku?” suara Youngra keluar. Terdengar sangat parau, dan tidak semangat. Chunji tetap berdiri dan menatap yeoja itu dari kaca.

“Iya.”

“K..kenapa kau membawaku..kesini?”

“Aku hanya ingin bertemu denganmu. Maksudku.. jangan salah paham. Aku juga tidak tau kalau.. namja itu akan ada di sini.” Jelas Chunji dengan pelan. Tapi memang benar, Chunji tidak ada maksud apa-apa. Hanya ingin bertemu.

Suasana kembali hening. Tidak ada yang angkat bicara. Air mata Youngra yang terus keluar, tapi tanpa suara tangisannya. Sedangkan Chunji, berdiri mematung. Tidak tau apa yang harus ia lakukan.

Tap~

Youngra berdiri dari tempat duduknya. Rambutnya acak-acakan. Mukanya sangat kusut, ditambah matanya yang bengkak. Ia berjalan pelan, persis seperti orang yang habis bertengkar.

Greep~

Sebuah tangan mencegahnya. Dia tau siapa itu. Dan dia tidak ingin menengok.

“Kau.. mau kemana?” tanya Chunji.

”Aku ingin pulang.” Jawab Youngra, dengan dinginnya.

“Andwe. Kau harus pulang denganku!” bentak Chunji. Kali ini, baru Youngra menengok. “Apa hubungannya kau denganku?! Kita baru kenal sehari! Dan kau.. sudah ingin sok mengenal diriku, hah?!! Apa maumu?!” teriak Youngra. Bahkan kini, ia menangis lagi.

”Aku hanya ingin didekatmu.” Jawab Chunji dengan tenang. Dengan satu tangannya yang tidak dipegang, Youngra menutup matanya menggunakan punggung tangan kananya. Menangis sejadi-jadinya.

“Jangan.. bermain-main.. denganku!” ucap Youngra lagi dengan isakkan tangisannya.

“Aku tidak ingin bermain-main. Bahkan dari tadi, aku serius. Kau saja yang bermain-main.” Jawab Chunji dengan nada seriusnya. Namja itu mendekatkan tubuhnya ke Youngra, sehingga tubuh mereka sangat dekat. Tangan Chunji mencoba memeluk tubuh mungil itu. Tapi percuma..

”Jangan menyentuhku!” Youngra yang tau itu, menolaknya dengan kasar. Ia berlari keluar dari tempat nari itu. Tapi lagi-lagi ia berhenti. Menemukan kedua sosok tadi. Mata mereka bertemu.

”Y-youngra? Kau.. sekolah disini?” tanya namja itu dengan gugup. Youngra hanya menatap dingin namja didepannya. Dan melirik sekilas yeoja yang bergandengan dengannya. Youngra kenal dengan yeeoja itu, dia juga sekolah disini.

“Eoh~ Youngra! Bukankah kau murid baru disini! Youngmin-a~ kau kenal dengannya?” suara yeoja itu keluar. Ya, dia.. Naeun Sunbae dengan... Youngmin.
.
.
.
Youngra POV

“Eoh~ Youngra! Bukankah kau murid baru disini! Youngmin-a~ kau kenal dengannya?” suara Naeun sunbae keluar. Kenapa eonni bisa bersama Youngmin. Apa mereka...

”Yak! Naeun! Siapa dia?” Namja itu. Haa~ Chunji babo!

”Um~ ne! Dia namjachingu-ku.” jawab Eonni Naeun dengan senyuman lebar. Bahkan dia mempererat tangannya di lengan Youngmin.

Sumpah! Ini semua sangat buruk bagiku! Chunji babo! Kenapa kau tanyakan itu! Haissh~!! Rasanya aku ingin pergi secepatnya dari sini.

”Aku duluan. Mian.” Ucapku dingin. Dan pergi berlalu. Aku tidak bisa menahan air mata yang ingin teru-terusan keluar ini. Bahkan lari-pun, air ini terus keluar. Aku terus berlari dengan cepatnya. Entah itu kemana. Karena aku tau, dibelakangpun ada yang mengejarku. Aku tidak tau siapa! Aku tidak ingin tau! Dan aku tidak ingin tertangkap oleh orang itu!

Aku sudah berlari cukup jauh. Kurasa, orang yang mengejarku tadi sudah  pergi. Kini aku sudah berhenti di sebuah jalan buntu. Aku tidak tau ini dimana. Yang jelas, jalan ini sempit, gelap, dan.. cocok untukku sekarang. Aku menempelkan tubuhku ke dinding yang tidak ada jalan lagi. seketika tubuhku jatuh, dan aku bersimpuh disitu. Aku menutupkan mukaku, air mata ini.. tak kunjung berhenti. Bagaimana perasaan kalian, bila tidak bertemu saja bisa membuatku menangis berkali-kali. Dan sekarang! Aku bertemu dengannya! Dengan orang yang.. Arrgghhh!! Kepalaku rasanya ingin pecah!

“Huwaaaaaaaaa~!!!!” aku berteriak sekeras mungkin.
.
.
Author POV

“Huwaaaaaaaaa~!!!!” Suara Youngra terdengar cukup keras. Tapi untung tidak ada yang mendengarnya. Kecuali seseorang. Ya, seseorang yang mengejarnya tadi. Setelah mendengar itu, orang itu langsung mendatangi tempatnya. Dan akhirnya, terlihat olehnya, yeoja yang sedang bersimpuh, menangis, menutup mata dengan kedua tangannya.

Perlahan ia mendekati Youngra. Sampai akhirnya, ia tepat ada di hadapan Youngra. Yeoja itu tetap tidak menyadari. Dan namja itu berjongkok di hadapan Youngra. Tangannya mulai berani mengusap kepala Youngra, mengusap kepala youngra dengan lembut.

“Youngra-ya, Mianhae.” Gumam namja itu.

“Huwaaaaa~!!!!” Seakan tau siapa dihadapannya, Youngra semakin menjerit. Menjerit, menjerit, dan menjerit lebih keras lagi. Namja yang tak lain Youngmin, memeluk tubuh mungil Youngra. Seakan-akan itu adalah permintaan maafnya. Youngmin memluknya dengan erat, sangat erat.

“Hiks.. hiks...” suara tangisan Youngra mulai mereda. Mungkin karena pelukan itu bisa menenangkannya. Atau mungkin, karena ia kelelahan. Youngmin tidak mengucapkan satu katapun. Ia membiarkan yeoja yang mungkin masih ia sayangi itu tetap menangis dipelukannya. Ia tau, betapa kejamnya dirinya dulu kepada yeoja ini.

Rasa berasalah, dan rasa penyesalan tiba-tiba menghantui Youngmin. Tanpa disadari, namja itu ikut mengeluarkan air bening melalui matanya. Matanya yang tertutup, menahan rasa penyesalan itu. Penyesalan yang tidak bisa diapa-apakan. Ia tau, dia sangat kejam dan lebih kejam terhadap Youngra. Dia mengetahui itu. Youngra yang selalu memperhatikannya, dia malah asyik dengan yeoja-yeoja lain. Youngra yang selalu menunggunya pulang saat sekolah, Youngmin malah pulang duluan bersama yeoja-yeoja yang selalu mengikutinya. Itu tidak pernah diketahui oleh Youngra. Sampai akhirnya hubungan mereka berjalan hampir satu tahun, rahasia itu terbongkar.

Rahasia yang sangat mengejutkan Youngra, tentunya. Youngra yang selalu menganggap Youngmin baik, ternyata sebaliknya. Youngra yang selalu menganggap Youngmin hanya setia kepadanya, ternyata sebaliknya lebih buruk lagi. kejadian yang membuat Youngra putus asa, dan ingin meninggalkan masa lalu itu.. malah kembali. Rasa pedih yang tidak mau diinginkannya lagi, telah kembali dihadapannya.

Sesak! Rasa sesak memenuhi hati keduanya. Youngmin yang menahan air matanya, akhirnya ia menangis sejadi-jadinya juga. Air matanya mengalir deras di bahu Youngra. Suasana tiba-tiba menjadi sangat menyedihkan.

“Hiks.. Y-youngmin. B..biark..an..a..aku pergi.” Youngra bersuara. Suara yang terdengar sangat lemas, parau. Tubuhnya mendorong tubuh Youngmin agar namja itu melepaskan pelukannya. Tapi sebaliknya, Youngmin malah mempererat pelukan itu. Tidak mau melepaskannya untuk kedua kalinya.

Duug~!!!
Bruuk~!!

Youngra mendorong tubuh Yougmin sekuat tenaga. Youngmin jatuh akibat dorongan keras itu. Dan Youngra, lari secepat mungkin dan meninggalkan namja yang membekas di hatinya. Youngmin, yang baru terdorong oleh Youngra, merasakan penyesalan lagi, yang lebih lebih dalam. Ia menekuk tubuhnya, dan menangis sejadi-jadinya dilorong yang sepi dan gelap itu. Menumpahkan perasaan bersalahnya.
.
.
.
.
ooooOOOoooo

Flashback

“Oppa! Hari ini kita akan jalan kan?” seorang yeoja berkucir rambut ikat satu nampak senang mendatangi seorang namjanya.

“Eh, emangnya ada apa?” sang namja menoleh.

“Eung~apa kau lupa? Hari ini kan tepat setengah tahun hubungan kita!”

“Jinjja? Ah~ aku tidak mengingatnya. Mianhae, Youngra. Aku ada keperluan dengan beberapa temanku.” Mendengar jawaban ini, nampak  muka kecewa di wajah yeoja bernama Youngra itu.

“Benarkah? Umm~ memangnya ada keperluan apa lagi?” tanya Youngra tak mau berhenti bertanya. Kekecewaannya sudah sangat terpancar.

“Ah~ anu.. umm.. ada.. tugas kelompok. Ne, tugas kelompok. Eh, ini sudah bel, kan? Akku masuk duluan ne kekelas?! Anyeong~”
.
.
.

Youngmin POV

Aku berjalan gontai, melewati rel kereta api. Tentu saja aku sedang tidak baik. Perasaankku bercampur tidak keruan. Perasaan salah yang sangat besar. Memang benar, Penyesalan selalu datang terlambat. Dan itu terjadi olehku. Perasaan ini, tidak bisa aku ukir dengan kata-kata. Bahkan aku sendiri pun tidak bisa memikirkannya. Yang aku pikirkan sekarang adalah, yeoja itu. Youngra! Aku harus mengulang kebersamaan dengannya lagi. Mengulang dari awal, membuang lembaran yang dulu, yang ku isi dengan kotoran. Kini aku harus mengulangnya. Tanpa kotoran.

“Um~ nae! Dia namjachingu’ku!”

Naeun noona?! Akh~! Apa yang harus ku lakukan!!!
.
.

Author POV

Sudah beberapa hari yang lalu, semenjak Youngra bertemu dengan Youngmin. Keadaannya tidak pernah berubah. Selalu diam di kelas, dan selalu menghindari sunbaenya. Ya, Chunji. Bahkan sekarangpun, mereka bertengkar lagi.

“Lepaskan aku!!!”

“Kenapa kau selalu menjauhiku!”

“Memangnya kau siapaku! Selalu mengkhawatirkanku, hah?! Kau bukan siapa-siapaku! Kenapa kau selalu mengikutiku?!!” teriak Youngra yang sangat keras itu. Membuat semua orang yang ada di kantin menonton perkelahian ini. Ya, mereka sudah biasa melihat mereka berkelahi. Dan ini sudah kesekian kalinya Youngra berteriak.

“Itu karena aku menyukaimu!” satu kalimat yang membuat Youngra kembali diam. Satu kalimat yang membuat seisi kantin ikut diam. Hening. Youngra, menatap penuh arti kepada namja yang ada didepannya, yang sedang memegang lengannya erat.

“MWO?! Neo michesseo?!!”

“Anio.” Chunji hanya menjawab pertanyaan itu dengan santai. Kesempatan untuknya membawa gadis itu. Dengan satu tarikan, ia berhasil membuat Youngra ikut berlari dengannya.

.
.
.

“Yak!” kini mereka berhenti di taman belakang Sekolah. Dimana mereka pertama kali mengobrol. Chunji melepaskan genggaman tangannya di lengan Youngra. Lengan Youngra sedikit merah, akibat cengkraman Chunji terlalu kencang.

“Jika kau tidak menolak ajakanku, kau tidak akan seperti itu.” Ucap Chunji tenang sambil melihat lengan Youngra yang benar-benar merah.

“Itu karena kau selalu memaksakanku!” jawab Youngra ketus. Chuji tidak menghiraukannya. Ia berjalan mendekat Youngra. Dan memegang lengan itu lagi.

“Apa yang kau lakukan?! Apa kau ingin mebuatnya lebih parah, eoh?!” Youngra yang sempat ingin menolak, sudah terlambat. Chunji lebih cepat darinya. Tangan kanan Chunji sudah melingkar di pinggang Youngra, sedangkan tangan kirinya memegang lebut lengan Youngra yang merah itu. Ia mendekatkan diri Youngra ke dirinya. Sehingga mata mereka bertemu.

“Sudah kubilang. Jangan banyak bergerak. Jika kau banyak bergerak, cairan merah akan keluar di lenganmu.” Ucap Chunji lembut sambil menatap mata Youngra dalam-dalam.  Senyum manis terpancar di wajah namja itu.

Youngra POV

DEG! DEG! DEG!

Perasaan apa ini? Kyaaa~!! Kenapa dia tiba-tiba so’ lembut begini? Apa dia ingin membujukku agar aku terus dengannya. Tsk~! Tidak akan ku biarkan! Namja ini!!

Dengan pelan-pelan aku tersenyum manis kepadanya. Jangan kira aku ingin berbaik hati kepada namja ini! Mukanya nampak senang dengan pembalasan senyumku.

“Rupanya, kau sudah mulai tertarik denganku.” Ucapnya dengan pede-nya. Aku masih tersenyum kepadanya, dan kudekatkan bibirkku ke telinganya. Sepertinya, genggaman tangan yang melingkar di pinggangku ini semakin erat.

Aku semakin mendekatkan mukaku ke telinga itu. Dan..

“AAAWWWH!!!” Chunji teriak lepas. Dia melepaskan semua tangannya dari tubuhku. Dan aku, tersenyum evil kepadanya. Sedangkan dia, memegangi telinganya yang hampir merah karena aku mengigit itu. XD hoho :3

“Kau tau! Ini sangat sakit.. haish!” rintihnya sambil tetap memegang telinganya.

“Kau tau, diikuti denganmu itu sangat menyebalkan, sunbae.” jawabku santai. Aku berlari kemenangan dan meninggalkan dia yang masih kesakitan. Haha, aku tidak peduli. Siapa suruh dia selalu mengikutiku?

Aku meninggalkan dia sendirian. Namun, sepertinya aku salah jalan.

Brug~

Tanpa sengaja aku menabrak orang saat ingin memasuki koridor sekolah. Untung tidak ada yang terjatuh. Aku mencoba menyeimbangkan tubuhku.

“Ah~ mianhae.” Ucap orang itu.

”Gwenchanna.” Jawabku sambil tesenyum simpul. Aku melihat wajahnya, dan itu sedikit asing.

“Neo? Apa kau murid baru disini, eoh?” tanyaku. Gayanya memang seperti anak baru.

“Ne. Anyeong~ joneun Chanjo imnida. Bangaseumnida~ aku seangkatan denganmu.”


Author POV

Namja yang bernama Chanjo itu berbungkuk dan memperkenalkan diri kepada YoungRa yang masih tercengang.

Seakan sadar, Youngra ikut membungkuk, “Nado Anyeong~ Youngra imnida. Pantas aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.” Jawab Youngra dengan senyuman yang memamerkan giginya yang putih dan rapih.

“Hehe..” Chanjo hanya terkekeh.

“Yak! Apa kau ingin berkeliling dulu? Aku akan menemanimu.” Tawar Youngra dengan riangnya.

“Eoh, boleh saja. Apa yakin kau sudah hapal dengan seluk beluk sekolah ini?”

“Tentu saja sudah. Aku duluan lebih lama dari padamu!”  Seru Youngra mantap.

Yeoja yang menarik.

“Baiklah. Kajja.” Setelah ada persetujuan dari Chanjo, Youngra pun berjalan beriringan bersamanya. Mereka berkeliling sekolah, sesekali Youngra memperkenalkan tempat-tempat yang ada di situ. Nampak keduanya langsung terlihat akrab. Tapi... tunggu dulu. Bukankah Youngra selalu menjauhi para namja? Mengapa dia sekarang malah menjadi akrab dengan namja, bahkan murid baru? Nampaknya yeoja itu menyimpan sesuatu di benaknya.

Setelah sekian lama mereka berkeliling Sekolah, dalam waktu dekatpun mereka sudah saling mengenal. Dan bahkan mereka satu kelas, ternyata. Itu akan mennjadi lebih gampang untuk mereka menjadi teman. Waktu pelajaran pun akan di mula. Mereka berdua memasuki ruang kelas bersamaan. Teman-teman kelas meeka tentu saja heran. Mengapa yeoja seperti Youngra jadi telihat lebih akrab dengan namja? Bahkan mimik Youngra telihat sangat senang saat berbicara dengan namja yang bernama Chanjo itu.
.
.
.
.

ooooOOOoooo

Youngra POV

Malam ini aku duduk di teras kamarku yang terletak di lantai dua. Aku menikmati s etiap hembusan angin malam ini. Walau sangat dingin, tapi bagiku ini hangat. Aku menekuk kedua lututku, dan aku peluk lututku. Kealaku ku taruh di atas lengan. Rambut panjangku tak berhenti terbang. Malam ini memang sangat dingin.

Nguuuiiinngg~ DOAR!

Suara petasan mulai kembali terdengar. Dengan aku yang di atas sini, pasti sangat terlihat jelas. Petasan yang awalnya hanya satu lampu, ketika meledak mereka akan menjadi banyak, dan berwarna-warni. Aku tersenyumm kecut. Mungkin ini memang terjadi kepadaku. Yaa kalian tau, setelah aku meninggalkan namja itu. Banyak hal baru yang aku temui. Seperti, Hyuna teman kelas ku. walaupun dia tidak akrab sekali denganku, tetapi dia selalu menghawatirkan-ku. Aku sudah di anggapnya seperti sahabat sendiri. Itu menarik, walau kami jarang bersama.

Chanjo? Anak itu. Haha. Aku juga tidak tau mengapa bisa dekat dengannya. Menyukainya hanya karena kami tertabrak? Ah tidak. Itu  pemikiran yang sangat konyol, bukan? Aku juga tidak tau. Mungkin aku hanya menyukainya. Tidak. Tidak menyukainya sebagai namja idaman atau semacamnya. Ku rasa, dia sedikit berbeda dari yang lain. Dan mungkin dia lebih asyik di ajak bersahabat.

Aku tersenyum saat memikirkan itu. Tapi.. tunggu. Kenapa saat-saat seperti ini muka dia muncul?! Akh~ tidak bisa aku sembunyikan. Wajahnya.. ya itu. Chunji sunbae. Walau sulit sekali untuk mengucapkannya. =,,=

Chunji sunbae? Kenapa aku jadi berpikir tentangnya? =__= oh Tuhaan~ apa aku sakit?! T>T seharusnya ini tidak terjadi, bukan? Dia orang yang sangat menyebalkan. Dan dia orang kedua setelah.. Youngmin. Tapi jujur, saat bersamanya memang sedikit membuatku tenang. Tapi yang tidak ku suka~ dia orangnya terlalu sok mengenal diriku. Seandainya dia baik-baik denganku, mungkin aku tidak akan menjauhinya.

“Kau tau? Chunji oppa itu terkenal Playboy di sekolah ini. Lebih baik kau berhati-hati saat dia bilang menyukaimu saat itu!”

Aku tergiang-giang dengan perkataan seseorang teman di kelasku. Aku mempererat pelukanku ke kedua lututku. “Kalau dia memang seperti itu.. kenapa kau dan yang lain selalu tertarik dengannya.” Gumamku pelan.
Lah? Dan kenapa aku jadi memperdulikan dia!

“Hah! Aku tidak peduli!” ucapku lalu bangkit hendak tidur. Tapi seseuatu bergetar di kantongku. Dan ku raih itu yang tepatnya Handphone-ku.

“Mwo? Dua pesan.” Aku membuka pesan itu. Yang pertama dari Chanjo. Aku tersenyum.

From : Chanjo :)
Hey~ apa kau sudah tidur? Ku rasa sudah. Karena ini sudah sangat malam, bukan? Hehe~ mian kalau aku menggganggumu.  Kalau begitu baiklah. Anyeong~ semoga bermimpi indah, Youngra-ya.

Aku cemberut seketika. Ternyata pesan ini sudah dikirim sejam yang lalu. Pasti dia sudah tidur. Tak apalah~ yang penting dia malam ini mengirim pesan kepadaku lagi. tapi pesan yang satunya...

From : Chunji Sunbae :p
Yak! Apa kau lihat petasan tadi. Benar-benar indah. Seandainya aku bisa mlihat bersamamu, mungkin aku akan memelukmu. Tapi tenang saja, seandainya kau melihat tadi juga, aku yakin. Doaku pasti terkabul! :)

“Haa?! Hanya seperti itu?! Tsk~ dia kira aku siapanya?! Dan apa? Do’a? Emang dia berdo’a seperti apa?! Berdoa agar aku jauh dengannya! Itu bagus!” aku terus mengoceh saat membaca pesan dari sunbae. Benar, kan? Dia selalu seperti itu.

Hyaa~ untuk apa aku memikirkan masalah itu. =,= Yang penting aku sekarang tidur saja.
.
.
.
.


TBC

Mian kalau ceritanya "gaje" XD Tolong RCL ne :) Gomawo *bow*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar